Perbedaan Antara Stunting dan Gizi Buruk

Stunting dan gizi buruk seringkali disalahartikan sebagai satu masalah gizi yang sama di kalangan masyarakat. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal ciri-ciri, faktor penyebab, dan dampaknya. Mari kita telusuri perbedaan antara stunting dan gizi buruk.

Ciri-ciri, anak dengan gizi buruk biasanya memiliki ciri-ciri kulit yang kering, lemak di bawah kulit berkurang, dan otot mengecil. Jika gizi buruk telah mencapai tahap lanjut, ada kemungkinan perut anak menjadi buncit.

Sementara itu, ciri anak yang mengalami stunting adalah pertumbuhannya yang melambat. Hal ini dapat dilihat dari tubuh yang lebih pendek dan tampak lebih muda dibanding teman-teman seusianya.

Faktor Penyebab, pada dasarnya, gizi buruk disebabkan oleh kekurangan asupan gizi dalam waktu yang relatif singkat ketimbang stunting. Kekurangan asupan nutrisi dalam jangka waktu tertentu membuat berat badan anak turun dan memicu timbulnya gizi buruk. Sedangkan anak dengan kasus stunting, umumnya diakibatkan oleh kekurangan gizi dalam jangka panjang, terutama di masa 1.000 hari pertama kehidupan anak.

Dampak, anak dengan gizi buruk akan mudah mengalami infeksi karena kekebalan tubuhnya rendah. Selain itu, anak dengan gizi buruk juga memiliki intelligence quotient (IQ) atau tingkat kecerdasan rendah. Pada jangka panjang, gizi buruk dapat mengakibatkan pertumbuhan anak berhenti sebelum waktunya. Lebih jauh lagi, gizi buruk dalam jangka panjang akan menyebabkan anak kurus (wasting) dan stunting. Sementara itu, stunting pada anak akan berdampak pada gangguan metabolisme, rendahnya kekebalan tubuh, dan ukuran fisik tubuh yang tidak optimal.

Perbandingan Badan, anak stunting diukur dari perbandingan tinggi badan dengan usia. Berbeda dengan stunting, gizi buruk berlangsung dalam waktu yang lebih singkat.

Kesadaran masyarakat tentang perbedaan antara stunting dan gizi buruk penting dalam upaya pencegahan dan penanganan masalah gizi ini. Stunting merupakan masalah yang lebih kompleks dan seringkali menimbulkan dampak jangka panjang pada pertumbuhan anak. Oleh karena itu, edukasi tentang gizi yang seimbang dan pentingnya memberikan nutrisi yang cukup selama 1.000 hari pertama kehidupan anak perlu terus ditingkatkan untuk mengurangi angka stunting di Indonesia

Kenali Ciri, Faktor Penyebab, dan Dampaknya

Similar Posts