Dzikir
Dzikir berasal dari kata dalam bahasa arab yazkuru – zakara – tazkara. Artinya adalah menyebut, mengucap serta menuturkan.
Berdzikir juga bisa kita artikan sebagai mengingat.
Melakukan Dzikir merupakan kegiatan untuk mengingat Allah. Bacaan zikir cukup beragam. Mulai dari bacaan tahmid, tasbih, takbir, syahadat maupun bacaan lainnya.
Kegiatan berdzikir sebenarnya bisa kita lakukan kapan saja. Kapanpun ketika kita mengingat Allah, hendaknya lisan selalu basah dengan menyebut namaNya.
Namun, ada beberapa waktu-waktu mustajab dalam melaksanakannya. Salah satunya adalah ketika tengah malam.
Bagaimana tidak? Ketika banyak orang sedang terlelap dengan tidurnya, ada yang mau bangun untuk melaksanakan sholat serta berdzikir. Tentu itu akan menjadi nilai tambahan tersendiri.
Dzikir ketika tengah malam memiliki khasiat yang dalam, untuk mental kita. Berikut ini khasiat dari zikir, diantaranya adalah:
Perasaan sedih serta gundah akan menghilang.
Dzikir akan membuat seseorang secara otomatis untuk selalu mengingat Allah. Sehingga, apa yang menjadi kegelisahan dalam hati, maupun rasa sedih yang mendalam, semuanya akan terhapus.
Hati akan lebih hidup.
dalam hadist riwayat Ibnu Taimiyah, dzikir kepada hati itu ibarat air yang ikan butuhkan. Lihat lah bagaimana jadinya jika ikan itu tidak mendapat air?. Maka ia akan mati. Sama seperti hati.
Jika ia tidak mendapat apa yang ia butuhkan, ia juga akan mengalami “kematian”.
Tentu kita sering mendengar betapa banyak orang yang hatinya mati, serta terutup akan gelapnya dunia. Itu sebabnya, berdzikir akan membuat hati seseorang menjadi lebih hidup lagi.
Macam macam dzikir
Menggunakan Lisan.
Pengertian dari dzikir dengan lisan adalah melafadzkan zikir dengan suara yang terdengar, baik suara lantang maupun suara yang samar.
Berdzikir dengan lisan bisa kita lakukan dengan cara ada suara yang keluar dari lisan kita. Meskipun, hanya kita yang bisa mendengarkan.
Dengan Fikiran.
Allah menyukai seorang hamba yang merenungkan setiap ciptaan Allah. Itu sebabnya, ketika fikiran mengingat Allah dan merenungkannya, itu juga termasuk berdzikir.
Merenungkan ciptaan Allah memiliki dampak yang besar terutama terkait dengan keimanan seseorang. Hal inilah yang menyebabkan dzikir ini juga memiliki nilai yang tinggi di sisi Allah.
Perasaan Berdzikir.
Salah satu contoh dzikir dengan perasaan adalah memiliki perasaan khusnudzan kepada Allah. Khuznudzan adalah prasangka yang baik atau berfikir positif.
Contoh lainnya adalah, betul-betul merasakan nikmat yang Allah beri kepadanya dan mensyukurinya. Itu sesuatu yang terus menerus di ingat.
Kebaikan-kebaikan yang Allah beri begitu banyaknya sehingga semua prasangka baik itu selalu mengarah kepada Allah SWT.
Dengan Keyakinan.
Arti dari dzikir dengan keyakinan adalah selalu meyakini bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendah Allah. Yaitu, yakin dalam hati Allah telah mengatur semua. Sehingga, apapun yang terjadi, itu pasti takdir terbaik dari nya.
Dzikir dengan keyakinan merupakan zikir dengan tingkatan tertinggi diantara dzikir-dzikir lainnya.
Berdzikir Dengan Perbuatan.
Perbuatan yang di maksud adalah sikap patuh serta taat pada semua yang menjadi aturan Allah. Baik itu dalam masalah ibadah, mu’amalah serta aqidah. Dzikir dengan perbuatan akan tercermin dari sikap seseorang.