Makna Lailatul Qadar

lailatul qadar

Lailatul qadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: لَيْلَةِ الْقَدْرِ, malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al-Qur’an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Malam lailatul qadar adalah malam yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Pada malam tersebut, Allah SWT pertama kali menurunkan wahyu berupa ayat-ayat Alquran kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.

Menurut Muhammad Adam Hussein, malam lailatul qadar adalah malam yang penuh dengan kemuliaan. Seseorang yang mendapatkan keberkahan di malam itu, maka ia akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Malam lailatul qadar hanya akan terjadi pada bulan Ramadan, sehingga ketika Ramadan datang akan banyak pula orang yang siap berburu untuk mendapatkan pahala ganda dari malam lailatul qadar.

Apa Itu Malam Lailatul Qadar?

Dari segi bahasa, lailatul qadar terdiri atas dua kata, yaitu ‘lail’ yang artinya malam, sedangkan ‘qadar’ sendiri memiliki makna yang beragam.

Menurut buku berjudul Jaminan Mendapat Lailatul Qadar karya Ahmad Sarwat, malam secara ketentuan syariat adalah rentang waktu yang ditandai mulai dari terbenamnya matahari di ufuk barat hingga terbitnya fajar di ufuk timur.

Malam dimulai dari terbenamnya matahari sebagaimana disebut dalam Alquran, “Kemudian sempurnakanlah puasa itu (datang) malam.” [QS. Al Baqarah: 187].

Malam diakhiri dengan terbitnya fajar yaitu masuknya waktu subuh, sebagaimana disebutkan di dalam Alquran, “Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” [QS. Al Qadar: 5].

Menurut Quraish Shihab, kata Qadar (قﺩﺭ) sesuai dengan penggunaannya dalam ayat-ayat Al-Qur’an dapat memiliki tiga arti yakni:

  1. Penetapan dan pengaturan sehingga Lailat Al-Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.
  2. Kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Qur’an. Penggunaan Qadar yang merujuk pada kemuliaan dapat dijumpai pada surah Al-An’am (6): 91 yang berbicara tentang kaum musyrik
  3. Sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi

Lailatulqadar dapat juga kita artikan sebagai malam pelimpahan keutamaan yang dijanjikan oleh Allah kepada umat islam yang berkehendak untuk mendapatkan bagian dari pelimpahan keutamaan itu. Keutamaan ini berdasarkan nilai Lailatulqadar sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Similar Posts