PERSIAPAN RAMADHAN ALA RASULULLAH SAW

persiapan ala Rasulullah

“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka. dan dikatakan kepada mereka: “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu.” (At Taubah: 46).

Rasulullah SAW. Mengajarkan untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadhan baik yang bersifat jasmani dan rohani, persiapan jasmani yang dilakukan oleh Rasulullah SAW melalui puasa senin dan kamis, serta melakukan puasa di setiap tanggal 13,14, dan 15 sejak bulan syawal hingga sya’ban.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW senantiasa puasa Senin dan Kamis. Dikatakan kepada beliau, “Wahai Rasul, engkau senantiasa puasa Senin dan Kamis.

Beliau menjawab, “Sesungguhnya pada setiap hari Senin dan Kamis Allah SWT mengampuni dosa setiap Muslim, kecuali dua orang yang bermusuhan. Allah berfirman, ‘Tangguhkanlah keduanya sampai keduanya berdamai’.” (HR. Ibnu Majah).

Dalam kaitannya dengan puasa tiga hari setiap bulan, Rasul SAW bersabdakepada Abu Dzar Al-Ghifari RA, “Wahai Abu Dzar, jikaengkauinginberpuasasetiapbulan, makapuasalahtanggal 13,14 dan 15.” (HR. Tirmidzi).

Sedangkan persiapan rohani dilakukan oleh Rasul SAW melalui pembiasaan shalat tahajud setiap malam sertazikirsetiapwaktudankesempatan. Bahkan, shalattahajud yang hukumnyasunahbagikaumMusliminmenjadiwajib bagi pribadi Rasul SAW.

Diriwayatkan oleh Aisyah RA yang bertanya kepada Rasul SAW mengenai pembiasaan ssalat tahajud, padahal dosa-dosa beliau telahdiampunioleh Allah SWT, Rasul SAW menjawabdengan nada yang sangatindah, “Apakahtidakbolehakumenjadi hamba yang pandai bersyukur?”

Memasuki bulan Sya’ban, Rasul SAW meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah puasa, qiyamul lail, zikir dan amal salehnya. Peningkatantersebutdikarenakansemakindekatnyabulan Ramadhan yang akanmenjadipuncakaktifitaskesalehan dan spiritualitas seorang Muslim.

Jika biasanya dalam sebulan Rasul SAW berpuasa rata-rata 11 hari, maka di bulan Sya’ban ini beliau berpuasahampirsebulanpenuh. DikisahkanolehAisyah RA bahwasanya, “Rasulullahbanyakberpuasa (di bulanSya’ban) sehinggakitamengatakan, beliautidakpernahberbukadanakutidakpernahmelihatRasulullahberpuasasebulanpenuhkecualipuasa Ramadhan. Dan akutidakpernahmelihatRasulullahbanyakberpuasa (di luar Ramadhan) melebihiSya’ban.” (HR. Bukhari-Muslim).

Dalam riwayat Usama bin Zayed RA dikatakan, “Aku bertanya kepada Rasul, ‘Wahai Rasulullah, Aku tidak melihatmu banyak berpuasa seperti di bulanSya’ban?’ Beliaumenjawab, ‘Sya’banadalahbulan yang dilupakanmanusia, letaknyaantara Rajab dan Ramadhan. Di bulantersebutamalmanusiadiangkat (kelangit) oleh Allah SWT danakumenyukaipadasaatamaldiangkatakudalamkeadaanberpuasa’.” (HR. An-Nasa’i).

Sya’ban adalah bulan penutup rangkaian puasa sunah bagi Rasulullah SAW sebelum berpuasa penuh di bulan Ramadhan. Jika Rasul telah mempersiapkan penyambutan Ramadhan dengan berpuasa minimal 11 hari di luar Sya’ban dan 20-an hari di bulan Sya’ban, berartiuntukmenyambut Ramadhan Rasulullah SAW telahberpuasa paling sedikitnya 130 hariatausepertigalebihdari jumlah hari dalam setahun.

Maka, hanya persiapan yang baiklah yang akan mendapat hasil yang baik, dan demikian pula sebaliknya. Semoga Allah SWT memberikankesempatankepadakitauntukmempersiapkandiri di bulanSya’bansehinggamemperolehhasil yang maksimal di akhir Ramadhan.

 

Similar Posts